Jangan Pecat Antonio Conte, Inter Milan!


 Tempat Antonio Conte digoyang sesudah Inter Milan tampil antiklimaks di Liga Europa serta Serie A musim ini, lalu benarkah pemecatan jadi jalan keluar paling baik?

Cara Mengisi Pendaftaran Akun Yang Benar

Inter Milan harus menelan pil pahit selesai ditaklukkan oleh Sevilla di partai final Liga Europa 2019-2020 di Stadion RheinEnergie, Jerman, Sabtu (22/08/20) pagi hari WIB.


Sevilla memiliki hak dikukuhkan untuk juara Liga Europa musim ini sesudah mengakhiri perlawanan Inter Milan dengan score 3-2. Ini juga tersisa kekesalan buat semua team Inter Milan.


Pelatih Inter Milan, Antonio Conte, jadi yang sangat disorot atas ketidakberhasilan ini. Sudah diketahui, tempat Antonio Conte terus digoyang walau baru memainkan musim pertama di Inter Milan.


Diinginkan dapat bawa Inter Milan memutuskan rantai supremasi Juventus, I Nerazzurri di bawah Conte justru tampil inkonsisten di tengah musim sampai pada akhirnya kalah berkompetisi di pekan-pekan paling akhir.


Sebelum musim usai, Antonio Conte pernah menanyakan tentang suport manajemen. Bekas pelatih Juventus itu berasa timnya tidak memberi suport penuh pada dianya. Serta, Conte belum mendapatkan peluang bicara langsung dengan pemilik Suning Grup, Steven Zhang.


Sesudah Inter Milan dinyatakan tidak berhasil mendapatkan scudetto, berita Conte lengser juga makin kuat. Beberapa nama alternatif mulai banyak muncul.


Tetapi, hal tersebut dapat diredam sesudah Inter tampil oke di Liga Europa. I Nerazzurri tembus set final melawan Sevilla.


Conte juga pada akhirnya disandingkan dengan Steven Zhang dalam session latihan beberapa waktu mendekati pertandingan final. Sayang, perjuangan Inter Milan berbuntut antiklimaks.


Romelu Cederaku dkk ditaklukkan 3-2 oleh Sevilla di partai final. Automatis keadaan ini juga kembali lagi tempatkan Antonio Conte pada tempat susah.


Inter Berubah Cepat


Inter Milan harus terima fakta akhiri musim 2019-2020 dengan tanpa ada gelar. Walau sebenarnya, semenjak awal musim kemarin mereka sudah dipunyai oleh Suning Gruoup yang mempunyai dukungan kemampuan finansial kuat.


Nerazzurri lakukan reformasi pada awal musim kemarin dengan datangkan pelatih kelas dunia, Antonio Conte. Di tangan Conte, Inter menggulirkan dana 130 juta euro untuk berbelanja pemain di bursa transfer, entahlah dalam formula kontan maupun utang.


Musim kemarin Inter sukses datangkan Romelu Cederaku, Alexis Shancez, Nicolo Barela, Stefano Sensi, Ashley Young, Diego Godin, Lautaro Martinez, Christian Eriksen, serta yang lain.


Kenaikan perform sukses diperlihatkan oleh Inter Milan. I Nerazzurri sukses jadi kompetitor serius Juventus di Serie A Italia, sebelumnya setelah bergelut di luar tiga besar.


Tetapi, Conte mengaku, walaupun makin bertambah kuat, modal Inter sekarang ini belum juga cukup untuk memenangkan Serie A. Serta hal tersebut juga dapat dibuktikan betul.


Walau demikian, Inter mujur sebab lawan mereka seperti Lazio, Atalanta, serta Juve sendiri sedang turun hingga Inter mampu mendapatkan runner-up Serie A Italia musim ini.


Perubahan cepat itu juga diperlihatkan di Eropa. Inter yang terdepak di Liga Champions sukses tampil cemerlang sampai tembus set final Liga Europa. Sayang, mereka tidak berhasil merampas piala walaupun tinggal beberapa langkah lagi.


Popular posts from this blog

Retailers need to adapt to low tobacco sales

An increase in the number of coercive control crimes

habitat restoration restores